Daud percaya bahwa Allah menyelamatkan dia karena ia adalah orang benar. Hidupnya seturut dengan hukum Tuhan. Dua kali dia mengulang pernyataan bahwa "Tuhan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku" (ayat 21, 25). Pernyataan Daud mungkin mengherankan bagi kita, yang sering berpikir bahwa tindakan Allah semata-mata terjadi karena anugerah-Nya dan tidak bergantung pada tindakan manusia. Namun Daud tidak salah. Allah, yang telah mengadakan perjanjian dengan Israel, berulang-ulang menekankan bahwa jika umat-Nya taat pada perjanjian-Nya maka Ia akan memberkati mereka. Sebaliknya jika umat tidak taat maka Ia akan menghukum mereka (band. Im. 26; Ul. 28). Pemazmur percaya bahwa Allah akan setia pada umat yang setia pada Dia (ayat 26-27). Kesetiaan Allah pada Daud dinyatakan dengan pemberian kuasa yang besar, sampai bangsa-bangsa pun takluk kepada dia (ayat 44-46). Anugerah Allah bekerja dalam hidup orang beriman sehingga terjadi proses pembentukan hidup yang ajaib (ayat 31-43). Allah akan merespons dengan berbagai tindakan ajaib yang membuat hidup orang beriman jadi makin serasi dengan kemurahan Allah.
Ketaatan dan anugerah merupakan dua hal yang sangat penting dalam ajaran firman Tuhan. Allah akan merespons dengan anugerah yang berlimpah ketika kita taat dan melakukan kewajiban kita kepada-Nya. Anugerah dan ketaatan tidak bertolak belakang, melainkan bagai dua sisi dari satu keping uang. Karena itu Paulus dapat berkata "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang .... Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku" (ayat 1Kor. 15:10). Paulus melihat bahwa keberadaan dirinya semata-mata karena anugerah Allah yang direspons dengan benar.
Apakah kita mendambakan tindakan baik Allah? Marilah kita memintanya kepada Tuhan. Namun jangan lupa bahwa kita perlu taat melakukan segala perintah-Nya.