Friday, October 18, 2024

Jangan Menghakimi



Shalom.

Mari kita merenungkan pesan penting yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 7:1-5, ayat ini adalah sebuah ajakan untuk merenungkan sikap kita terhadap sesama. Ayat-ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya menghakimi dan pentingnya melihat kesalahan diri sendiri sebelum mengkritik orang lain.
 
"Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (Matius 7:1). Kata-kata ini mungkin terasa sederhana, namun maknanya begitu dalam. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali terjebak dalam kebiasaan menghakimi orang lain berdasarkan penampilan, perilaku, atau bahkan keyakinan mereka. Kita lupa bahwa kita semua adalah manusia yang tidak sempurna, dan kita semua membutuhkan kasih karunia Tuhan.
 
"Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi; dan dengan takaran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2). Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan akan memperlakukan kita dengan cara yang sama seperti kita memperlakukan orang lain. Jika kita bersikap kritis dan menghakimi terhadap sesama, kita juga akan menerima perlakuan yang sama dari Tuhan. Kita harus berusaha untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada semua orang, terlepas dari kekurangan mereka.
 
"Mengapakah engkau melihat selumbar yang ada di mata saudaramu, sedang balok yang ada di dalam matamu sendiri tidak kauperhatikan?" (Matius 7:3-4). Yesus dengan gamblang mengingatkan kita untuk melihat kesalahan diri sendiri sebelum mengkritik orang lain. Kita seringkali terlalu fokus pada kekurangan orang lain, sementara kita mengabaikan kesalahan dan kekurangan kita sendiri. Kita harus berusaha untuk jujur terhadap diri sendiri dan mengakui kesalahan kita, sebelum mengkritik orang lain.
 
"Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: 'Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,' padahal balok ada di dalam matamu sendiri?" (Matius 7:4). Ayat ini menekankan betapa tidak masuk akalnya mengkritik orang lain atas kesalahan kecil, sementara kita sendiri memiliki kesalahan yang jauh lebih besar. Kita harus berusaha untuk bersikap rendah hati dan mengakui bahwa kita semua memiliki kekurangan.
 
Firman yang baru kita baca biarlah menjadi perenungan kita agar kita berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, dengan tidak menghakimi orang lain, tetapi dengan menunjukkan kasih dan belas kasihan. Marilah kita ingat bahwa kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan kita harus saling mengasihi dan mendukung satu sama lain. Marilah kita berusaha untuk melihat balok di mata sendiri sebelum mengkritik selumbar di mata orang lain.
 
Amin.

Pademangan, 19 Oktober 2024
Pdm. Yesaya Cahyadi