Shalom.
Bapak, Ibu yang di kasihi Tuhan, hari kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan tentang Menabur.
Mazmur 126:1-6 (TB)
1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Ayat berbicara tentang Ucapan syukur atas pembebasan dari pembuangan, yang dimana saat di Babel bangsa Israel mengalami yang nama kesengsaraan, tetapi di tengah kesengsaraan bangsa Israel tetap menabur.
Orang yang menabur pasti akan menuai.
Karena hukum tabur tuai jelas di tulis dalam Firman.
Ada 3 hal dalam menabur
Menabur benih
Yang ditabur merupakan benih
2 Korintus 9:9-12 (TB)
9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
Benih itu Allah yang menyediakan
Benih yang di tabur
Firman Tuhan (Memberitakan Firman Roma 10:14-15)
Perbuatan kasih (1 Kor 13)
Perkara-perkara Rohani (Ibadah (mengandung janji 1 Tim 4:8), Doa Efesis 3:2 dll
Uang/Materi, Kekayaan.
Menabur dengan mencucurkan air mata
Di masa sulit tetap menabur
Sikap rela berkorban
Merupakan sikap iman yang dewasa.
Untuk menuai maka kita harus menabur.
Isak menabur di tengah kelaparan.
Jalani di tahun ini dengan caranya Tuhan.
Salah satu caranya Tuhan adalah menabur.
Berjalan maju dengan menangis sambil menabur
Merupakan satu tekad dan ketekunan,
Tindakan yang terus menerus.
Tidak ada kata mundur menabur pasti menuai.
Galatia 6:9-10 (TB)
9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kata “lemah” dalam ayat di atas berarti inkonsistensi, menyerah dll
Yohanes 12:24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Yang nama menuai ada waktunya.
Kedelai tiga hari maka akan jadi kecambah
Durian 5 tahun baru berbuah dan sia untuk menikmati buahnya bahkan bisa bertahun -tahun kita tinggal menghasilkan buahnya.
Waktu menunggu untuk menghasilkan tuaian adalah ujian.
Kumpulkan harta di sorga
Matius 6:19-21 (TB)
19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Pada saat kita menabur kita harus menabur dengan benar / motivasi yang benar, bahwa kita menabur untuk pelebaran kerajaan sorga.
Jika kita memiliki hati yang melekat pada Tuhan maka kita akan menabur untuk kepentingan kerajaan Allah. Tanpa kita sadari kita sedang mengumpulkan harta kita di sorga
Yang Perlu kita Renungkan
Matius 6:26 (TB): Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Bukankah kamu jauh melebihi burung burung itu?
1. Kita lebih berharga.
2. Kita lebih dari burung karena ada akal budi, jadi mengerti tentang menabur dan menuai.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pdt. David Natanael